Selasa, 25 Juli 2017

Kenapa desa waerebo ini disebut diatas awan?? karena ketinggian desa ini berada pada ketinggian 1200mdpl,cukup tinggi juga yaa...
Memulai perjalanan kedesa ini dari desa denge,jarak tempuh dari desa denge ke kampung waerebo sekitar 4km an,dan saran saya kalau bisa start nya mulai pagi hari karena jika berangkat siang hari, terik sinar matahari terlalu panas.Rute trekkingnya tidak terlalu curam,jalan cukup lebar dan hutannya juga rimbun.
Pada saat trekking,saran saya pakai sepatu/sandal gunung sih,dan kalau bisa gunakan kaos kaki,karena jika udara lembab banyak binatang lintah.
Setiap perhentian di Pos ,pasti ada pesan yang disampaikan kepada setiap pengunjung,sebagai "alert" agar tetap menjaga kelestarian alam salah satunya tidak membuang sampah sembarangan,oia ini narsis saya dan sahabat saya saat berhenti disimpang pos pertama :
pos pertama















Kalau penasaran gimana jalur trekkingnya seperti apa,cekidot gbr dibawah ini

















Tiba didesa waerebo,jangan pernah narsis atau mengambil foto dulu sebelum meminta ijin kepala sukunya,guide kami pernah bercerita ada pengunjung mengabaikan peraturan ini,akibatnya gak tau kenapa tiba tiba hp pengunjung tbs langsung padam dan tidak bisa hidup kembali,percaya atau tidak, saat itu saya dan teman teman nurut aja perintah dari guide kami dan lebih memilih mematuhi adat istiadat di desa tsb contohnya dilarang berteriak,menggunakan pakaian yang sopan,melakukan upacara adat penghormatan leluhur dulu sebelum melakukan aktifitas dikampung,dan masih banyak lagi.
Semua peraturan tersebut sudah dipajang didepan sebelum memasuki desa waerebo 
"rambu rambu"yang harus dipatuhi


















Nah,seperti yang saya ceritakan tadi,sebelum beraktivitas didesa tsb,kita harus melakukan upacara adat penghormatan leluhurnya,jadi guide kita yang meminta ijin kepada kepala sukunya,saya sempat merekam sebentar video upacara adat tsb itu seperti apa


Selesai upacara adat,akhirnya kita bisa diijinkan untuk melakukan aktifitas didesa waerebo,
Desa waerebo memiliki 7 rumah kerucut, dan kita menginap (homestay) di salah satu 7rumah kerucut tsb bergabung dgn turis lainnya,kebanyakan bule sih yang datang kemari,dan kalau kita bermalam (homestay) didesa tsb dikenakan by per malam nya Rp.300.000 tapi kalau tidak menginap dikenakan biaya Rp.100.00 sbg biaya retribusi.
Desa Waerebo juga dinobatkan oleh UNESCO sebagai Asia-Pacific Heritage Award for Cultural Heritage,oia bagi penikmat kopii seperti saya ,biji kopi didesa ini juga sudah terkenal ,selain itu buah markisa didesa ini juaranya,jadi kalau kamu kemari, ngopi dan mencicipi buah markisa wajib dicoba!!
Isi dalam rumah kerucut ini,tidak pakai sekat,tidak ada dinding,bentuknya seperti lingkaran jadi tempat tidur,ruang makan,ruang tamu semuanya disatukan,bentuknya seperti ini :













Jam sarapan,makan malam disini ontime,termasuk coffee breaknya,dan sebelum tidur kita diceritakan asal usul desa tsb.
Pagi harinya sebelum beranjak pulang,nyempetin narsis dulu...
Kesan yang saya dapat saat berkunjung kemari " tenang, nyaman, penduduknya ramah banget,senyumnya tulus,udaranya bersih," 
Berhubung saya kerja dibagian customer service,paling tidak saya mendapatkan lesson learn saat berkunjung kemari salah satunya mengembangkan kepribadian saya untuk meningkatkan berinteraksi dengan orang lain dengan lebih baik.

Jumat, 21 Juli 2017

Tepatnya september 2014 lalu,bersama teman saya dari bandung dan kedua sahabat saya dari Medan,kita merencanakan untuk liburan.Karena saya dan kedua sahabat saya berdomisili di medan,kita memutuskan untuk liburan ke bromo,dan liburannya ini dadakan,pengennya sih dari mdn - sby tapi berhubung harga tiket pesawat sedang "melambung" tinggi,kita memutuskan rutenya start dari medan - bandung saja,kemudian nanti dari sana naik kereta api berbarengan dgn teman saya dari bandung yang juga ikut liburan bareng kita..
Sampai dibandung,kita langsung menuju stasiun kereta api.Kita berangkat sore hari,di pikiran saya perjalanan paling lama maksimal 10jam,dan ternyata melesett dari dugaan saya,karena lama perjalanan yang kita tempuh dari bandung - malang 17 jam. Badan pegal,kesemutan,tidur dengan ala kadarnya,gak berasa kok karena sama sahabat bawaannya ngakak aja sepanjang perjalanan. Tiba dimalang pagi hari ,lupa sekitar jam berapa mungkin kisaran jam 10pagi.
Wuihhh...pada saat nyampe distasiun malang ,saya berasa happy gituu dan norakk celingak celinguk ngeliatin stasiun kereta api malang,maklum saat itu kan heboh film 5CM,dimana stasiun kereta api malang salah satu lokasi syuting film 5CM.
Kita dijemput oleh supir yang sudah kita rental dari jauh hari,karena saya penasaran gimana rasanya paralayang itu,dari stasiun KA menuju parawisata paralayang ada sekitar kurang lebih 2jam,dan saya dengan sahabat saya tidak pakai mandi,jadi langsung menuju TKP dengan aroma bau badan,keringat,yang pasti tidak menyengatt (pede jaya 😎)
Tiba di wisata paralayang,langsung bergegas karena gak sabar pengen terbang terutama saya 😜
Saya suka banget sama langit, mau langitnya mendung,cerah,hujan,bagi saya warna langit itu tetap indah (ceileeee...)
Kita diberi pengarahan terlebih dahuluu sebelum terbang,saya lupa awal prosesnya terbang paralayang seperti apa krn sudah lama tapi saya masih ingat gimana rasanya saat berada diketinggian,waduh nyaman bangettt,kemudian trainer (yang menemani diudara) memberi instruksi "ayukk mbakk,kalau mau photo bolehh" 
Dengan semangat saya langsung mengeluarkan hp saya untuk gak lupa narsis diudara begini nih hasilnya  











Karena pada saat itu sepatu sport saya baru,saya gak lupa juga narsis untuk motoin sepatu saya 😸😸😸











Meski durasi paralayangnya cuma 15menit paling enggak rasa penasaran saya sirnaa sudah..Paling enggak selain di darat kaki saya sudah pernah berada diatas udara.. Paling enggak sepatu baru saya sudah narsis juga diatas udara 😝😝😝
Kalau ditanya rasanya gimana??cobain sendirii dehh... kan gak asik kalau dikasi tahuu
 

Know us

Our Team

Video of the Day

Contact us

Nama

Email *

Pesan *